Selama masa angkutan lebaran 1446 H/2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI meniadakan dermaga atau terminal eksekutif di Pelabuhan Bakauheni dan Merak.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi usai rapat pembahasan kesiapan operasional angkutan lebaran tahun 2025 di Kantor Gubernur Lampung, Kamis 13 Maret 2025.
Kata Dudy, dari hasil evaluasi setiap tahun salah satu yang menjadi masalah pada masa angkutan lebaran adalah terminal eksekutif.
Sehingga, Dudy mengungkapkan, pada angkutan lebaran 2025 ini Kemenhub RI mentiadakan terminal eksekutif dan menyamaratakan menjadi dermaga reguler.
“Nanti saat angkutan lebaran terminal eksekutif akan ditiadakan menjadi reguler semua. Itu untuk mengantisipasi contraflow dari pengguna Ferry,” ujar Dudy Purwagandhi.
Lanjut Dudy, masa angkutan lebaran tahun 2025 pihaknya menyiapkan 40 kapal Ferry dan juga kapal cadangan untuk membackup operasional penyebrangn di Selat Sunda.
“Kami siapkan juga Basarnas, kapal patroli, dan lainnya untuk mendampingi kapal Ferry ini agar masyarakat merasa aman,” terangnya.
Dudy menjelaskan, terminal eksekutif berada di depan atau pintu masuk pelabuhan sehingga keberadaannya sering menjadi titik kemacetan khususnya di Merak.
Lebih lanjut Dudy menyampaikan, pelabuhan alternatif juga akan digunakan untuk mengantisipasi penumpukan pemudik di musim mudik lebaran.
“Pelabuhan Panjang akan digunakan apabila kepadatan sudah sangat tinggi, kami menyiapkan tiga pelabuhan di Merak dan tiga pelabuhan di Lampung,” ungkapnya.
Untuk di Merak ada Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bojanegara, dan Pelabuhan Ciwandan.
“Motor kami lepas dari Pelabuhan Ciwandan menuju arah Wikabeton. Kemudian kendaraan besar yang diizinkan beroperasi pada saat lebaran kita lepas dari Pelabuhan Bojanegara,” tuturnya.
“Sehingga pelabuhan Merak dikhususkan untuk kendaraan kecil dan bus kita bikin tiga cluster,” sambungnya. (radarlampung/prima)
