Gubernur Lampung 2025-2030, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya kolaborasi untuk membangun provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera. Berbagai permasalahan di Lampung, katanya, tak dapat diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Demikian disampaikan Mirza dalam acara Serah Terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dari Penjabat Gubernur Lampung Samsudin yang digelar di Hotel Movenpick, Jakarta, Kamis (20/2). Acara serah terima jabatan juga ditujukan untuk 13 pasangan kepala daerah di kabupaten/ kota Lampung.
“Kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan di Lampung secara sendiri-sendiri. Kita butuh bekerja sama, kita butuh bergotong royong, kita butuh berpegangan tangan, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, maupun di pemerintahan desa,” ujarnya.
Sebelum acara serah terima jabatan, Mirza maupun Jihan telah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung bersama dengan 900 lebih kepala daerah lainnya oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, tadi pagi. Mirza sendiri didaulat mewakili kepala daerah beragama Islam dalam acara pelantikan tersebut.
Mirza mengingatkan bahwa ia dan Jihan bukan hanya menjalankan urusan pemerintahan daerah usai dilantik, tapi juga menjadi perwakilan pemerintah pusat di Lampung. Menurutnya, sudah ada agenda penting yang menanti setelah ia resmi menjadi orang nomor satu di Lampung, yakni misi Astha Cita dan lima terget yang tertuang dalam PRJPN 2025-2045.
“Yaitu meningkatakan pendapatan per kapita, pengentasan kemiskinan, penguatan peran Indonesia di pentas dunia, peningkatan kualitas SDM, dan pengurangan gas emisi rumah kaca demi pembangunan berkelanjutan,” terang Mirza.
Ia berjanji akan menjadikan program-program pemerintah pusat sebagai keunggulan dan instrumen untuk meningkatkan kualitas serta perbaikan di Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Ahamad Muzani yang menghadiri acara tersebut berpesan kepada Mirza dan Jihan serta kepala daerah lainnya di Lampung untuk menjauhkan diri dari berbagai kesenangan. Alih-alih, mereka harus menjadi contoh baik yang diharapkan oleh masyarakat Lampung.
Bagi Muzani, ketika sudah dilantik menjadi pemimpin, mereka seyogianya mewakafkan diri masing-masing untuk kepentingan rakayat. Setelah jadi pemimpin, sambungnya, mereka mesti sudah selesai dengan diri sendiri. Mengingat, seluruh tenaga dan pikiran yang akan dikerahkan akan ditujukan untuk kemajuan masyarakat.
Ia mengingatkan, pemimpin di Lampung yang baru dilantik harus meningkatkan derjat kehidupan masyarakat. Singkatnya, kata Muzani, mereka harus bekerja untuk mempertebal dompet warga Lampung.
“Yang diharapkan oleh masyarakat Lampung adalah, bagaimana orang Lampung yang sekarang belum sekolah menjadi sekolah, yang susah berobat bisa mendapat pelayaanan rumah sakti dan kesehatan yang baik, yang tidak bekerja menjadi pekerja,” urai Muzani. (mediaindonesia/tri)
