- Wagub Ingatkan Hindari Penggunaan Plastik untuk Konsumsi Rumah Tangga secara Berlebihan
- Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Lakukan Pembinaan Petani Lada Di Lampung Timur
- Pemprov Dorong UMKM Gunakan Sistem Pembayaran Digital QRIS, Diterapkan pada Smart Village dan KPB
- Gubernur Arinal Terima Bantuan PT Milagros
- Gubernur Arinal Minta Kadis Perpustakaan & Karo Kesra Punya Program Berkualitas dan Visioner
- Gubernur Arinal Dampingi Kunjungan kerja 2 Menteri di Kabupaten Tanggamus
- Gubernur Arinal Kembangkan Pakan Ikan Terapung Bersama Fakultas Pertanian Unila
- Gubernur Arinal Dorong Widyaiswara Jadi Garda Terdepan Wujudkan ASN Unggul dalam Pelayanan Publik
- Ibu Riana Dorong UMKM Ciptakan Produk Kerajinan Berdaya Saing dan Marketable di Pasaran
- Fahrizal Dampingi Menkop Kunker ke Dipasena, Program Gubernur Mengembangkan Udang Direspons Positif
Hasanudin Si Raja Bibit Buah Tanggamus
Hasil Memuaskan Melalui Mitra Tani dan Riset IPB

Keterangan Gambar : Hasil pengembangan Hasanudin setidaknya sudah dirasakan oleh Adi, Alpukat mentega miliknya hanya umur tanaman kurang lebih 2 tahun sudah berbuah di Bengkunat Pesibar
Tanggamus Post, Di era teknologi dan informasi serba cepat, berpacunya waktu saling kejar mengejar antara kebutuhan dan pendapatan pun tak dapat dihindarkan.
Segaris dengan semua itu, tak luput pula para petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil tanaman mereka, harus ada inovasi dan tekhnik pencapaian hasil dengan waktu cepat serta hasil panen yang berlimpah tentunya. Agar sejalan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Sesuai dengan letak geografis dan iklim tropis serta kesuburan tanahnya, Lampung masih menjadi syurga untuk masyarakatnya yang piawai dibidang pertanian dan perkebunan.
Tak dapat dipungkiri bahwa Kabupaten Tanggamus khususnya dan Lampung umumnya dikenal sejak zaman dahulu sebagai daerah pertanian dan perkebunan juga penghasil komoditi buah-buahan, dengan kualitas rasa yang baik
Bak dayung bersambut, riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sejak lama telah dipercaya masyarakat Indonesia sebagai sentra penelitian dan inovasi di bidang pertanian, telah menemukan cara mempercepat hasil dari bidang pertanian dan perkebunan yang dimulai dari bibit tanaman.
Seperti yang menjadi usaha Hasanuddin warga Kotaagung Kabupaten Tanggamus saat ini, dirinya mengenalkan bibit berbagai jenis buah-buahan yang memiliki nilai jual tinggi dan cukup menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani di kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama terutama bagi para petani yang ingin mendapatkan hasil berlimpah dan cepat tetapi dengan perawatan yang mudah.
"Saat ini kami tengah memperkenalkan kepada petani, bibit tanaman berbagai komoditi buah-buahan dari hasil riset IPB (Institut Pertanian Bogor) yang dikembangkan melalui Mitra Tani. Lalu dipihak ketigakan dengan mitra kerja. Untuk di Lampung salah satu mitra kerja mitra tani tersebut yaitu CV. Alam Lestari, yang saat ini saya adalah salah satu didalamnya," kata Hasanuddin saat ditemui di kediamannya di Kota agung, Kamis (28/2/2019).
Hasanuddin yang bertugas sebagai koordinator penyalur bibit dan pendamping di wilayah Lampung dari CV. Alam Lestari itu memaparkan tentang beberapa kelebihan dari tanaman komoditi buah yang tengah dikenalkan dan dikembangkannya saat ini.
"Alpukat mentega salah satunya. Tanaman ini bisa berbuah dalam waktu satu atau dua tahun, dilihat dari kondisi ranting, sudah kuat apa belum untuk menopang buah, dalam satu tahun alpukat mentega ini juga bisa 3 kali panen, dan ketinggian batang hanya dua hingga meter saja. Kualitas buah serta rasa adalah kualitas ekspor," kata Hasanuddin.
Selain itu, kata Hasanuddin, setiap pembelian bibit nominal hingga 500 batang, maka akan dilakukan pendampingan terkait penanganan penyakit atau perawatan serta pengawasan secara berkala hingga berbuah.
"Petani akan dijalin kerjasama dengan pihak CV. Alam Lestari dalam bentuk MoU yang isinya termasuk pembelian hasil oleh pihak CV, artinya petani tidak perlu khawatir kemana mereka akan menjual hasilnya, karena pihak CV yang akan menampung dan membeli hasil panen buah-buahan tersebut dengan harga bersaing dari harga pasaran," ujarnya.
Kelebihan berikutnya, masih kata Hasanuddin, tanaman ini sama dengan tanaman Alpokat pada umumnya, tidak perlu penanganan khusus baik dalam perawatan batang maupun pengolahan lahan, dan bisa ditanam diselah-selah tanaman lain atau tidak perlu mengosongkan lahan.
"Luas tanah 1 hektar, dapat kita tanam alpokat ini sebanyak 400 batang dengan jarak tanam 5x5 meter, kapasitas buah perbatang umur 2 tahun, bisa mencapai 10 hingga 20 kg, tergantung pada kerimbunan dan banyak dan kuatnya dahan pohon. Artinya, masa berbuah dan banyaknya buah petani yang mengatur," ungkapnya.
Tidak hanya sebatas itu, lanjut Hasanuddin, pemesanan bibit diatas jumlah 400 batang akan dihantarkan hingga ketempat, tak terlepas di Pulau Tabuan atau diseberang laut Telik Semangka (Kecamatan Pematang Sawa) untuk wilayah Kabupaten Tanggamus.
"Harga bibit perbatangnya Rp 25000, itu termasuk ongkos pengiriman, pembelian bibit bisa dengan memakai kelompok tani atau perorangan, atau bisa langsung menghubungi saya di nomor 085377900093," ungkapnya.
Selanjutnya Hasanuddin menjelaskan, bukan hanya bibit buah-buahan, pihaknya juga menyiapkan obat-obatan dan pupuk untuk perawatan agar hasil yang diperoleh maksimal, itupun bila diperlukan.
"Selain bibit Alpukat mentega, jenis bibit buah lainya dengan sistem yang sama pun disediakan, antara lain ada Kelengkeng, Alpukat madu, Durian Montong, Durian Musang King dan lain lain. Dan yang pastinya dengan harga terjangkau," kata dia.
Lebih lanjut Hasanuddin menerangkan, selama dua tahun bergerak di wilayah Tanggamus, pihaknya sudah mendistribusikan lebih dari 60 ribu bibit yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Tanggamus bahkan sampai Pesisir Barat.
"Yang sudah mulai memetik hasil saat ini ada di daerah Bengkunat Pesisir Barat, itu umur tanamanya sekitar dua tahun, sementara di Kabupaten Tanggamus baru mulai pemesanan dan pendistribusian bibit. Tujuan dari program pengembangan bibit buah-buahan ini, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, dan pemanfaatan lahan nganggur hingga menjadi berproduksi dengan baik tanpa harus merusak atau mengosongkan lahan yang ada," pungkasnya. (Agus).
Berita Terkait
- BRI SALURKAN BEASISWA KE UIN0
- Pengurus Ranting C Cabang 7 Gabungan Jalasenastri Korps Marinir Kunker Ke UKM0
- Pemkot Bandarlampung Rancang Gunung Kunyit sebagai Tempat Wisata0
- Pemkot Bandarlampung akan Bangun Taman Agri0
- Herman HN Ajak Warga Bandarlampung Tingkatkan Konsumsi Ikan0
- Tiba di Bundaran Adipura, Api Obor Asian Games Diinapkan di Bandarlampung 0
- Ridho Ficardo dan Herman HN Kompak Sambut Obor Asian Games 20180
- Mixology Belum Miliki Izin Jual Minuman Beralkohol0
- Meski tak Memiliki Izin LH, Pulau Tegal Mas Terus Beroperasi0
- Hari Pangan Sedunia, Lampung Lima Terbaik Nasional Pengelolaan UPJA0
Berita Populer
- Kopja Ganti/KJG Resmi Launching Program Desa Terang 2018
- Sutan Syahrir Oelangan, Ketua FOKMAL tokoh pers Lampung Berpulang, Senin (29/1) malam.
- ANEH, GARBARATA BANDARA RADIN INTEN 2 DITERLANTARKAN PADAHAL DIBUTUHKAN
- Hasanudin Si Raja Bibit Buah Tanggamus
- NUNIK IKUT BERSHALAWAT BERSAMA HABIB UMAR BIN MUHDOR AL-HADDAD
- Ganas, Zam Zanariah Datangi Sulfakar
- Arinal-Nunik Bakal Diantar 2000 Massa, Saat Mendaftar
- Pilkada, Ini Jenis Hukuman PNS Terlibat Kampanye Calon
- Bupati Winarti Buka Bursa Inovasi Desa
- Irjen Pol Suntana Pimpin Polda Lampung
